Membaca itu Indikator Kesabaran
Akhirnya, kembali lagi bikin "new post" di blog ke dua milik saya. Setelah beberapa bulan tidak bisa memaksakan diri untuk bisa membuat jejak kata. Sungguh sayang seribu sayang, tahun 2016 di blog ini hanya menghasilkan dua post, sama seperti tahun 2015, hmm.
Tapi bukan itu yang mau saya bahas pada kiriman kali ini. Saya mau bahas tentang sabar. Ya, cekidot!
Alhamdulillah, awal tahun ini saya sudah menyempatkan diri buat datang ke toko buku yang ada di kawasan Jalan Merdeka Bandung. Lagi ada pameran buku Holiday Season. Sebenarnya saya udah tahu dari teman saya kalau di Gramedia lagi ada pameran, tapi baru sempat berkunjung pada tanggal 04 Januari 2017. Disana saya membeli dua buah buku terbitan lama, yaitu tahun 2013 dan 2014. Tidak masalah buku lama, karena nilainya menurut saya belum basi bahkan tidak akan basi.
Saya membeli buku berwarna kuning (kenapa gak sebut judulnya aja sih?) Haha, ya saya memang tertarik melihat buku tersebut mulanya karena warna cover buku tersebut mencolok, warna kuning, warna pemasaran (banget). Saya kira itu buku tentang komika, karena foto sampul yang dipakai adalah foto seorang dengan kepala gaya rambut plontos! Kayak Ernest Hamingway, eh sori Ernest Prakasa, maklum matanya agak sipit juga. Tapi ternyata itu bukan buku tentang komika. Itu buku tentang seseorang di balik kesuksesan KASKUS!
Judul bukunya "KEN & KASKUS, CERITA SUKSES DI USIA MUDA".
Gue memang suka buku atau film bergenre biografi, true story, dokumenter atau sejenisnya. Dan pada kesempatan kali ini gue memang belum tahu cerita soal kaskus, padahal FJB-nya booming banget, gue juga belum pernah mencoba multifungsi-nya kaskus, paling cuma baca thread-thread yang terindex waktu gue cari sesuatu pake google. Sekitar tahun 2014 sempet pengen jadi Kaskuser, tapi keinginan itu hanya terealisasi sampai bikin akun, payah.
Lalu apa hubungannya cerita tadi sama judul yang lo pake di tulisan ini? Buat branding?
Judul bukunya "KEN & KASKUS, CERITA SUKSES DI USIA MUDA".
Gue memang suka buku atau film bergenre biografi, true story, dokumenter atau sejenisnya. Dan pada kesempatan kali ini gue memang belum tahu cerita soal kaskus, padahal FJB-nya booming banget, gue juga belum pernah mencoba multifungsi-nya kaskus, paling cuma baca thread-thread yang terindex waktu gue cari sesuatu pake google. Sekitar tahun 2014 sempet pengen jadi Kaskuser, tapi keinginan itu hanya terealisasi sampai bikin akun, payah.
Lalu apa hubungannya cerita tadi sama judul yang lo pake di tulisan ini? Buat branding?
Oke, sebenarnya buat bikin indikator itu seharusnya gak asal nyeplak aja, harus ada penelitiannya dulu. Ya, itu kalo mau diakui secara ilmiah. Tapi ya ini bukan tulisan ilmiah, ini hanya pengen aja bikin tulisan. Hohoho, enggak deh.
Kenapa membaca itu menjadi indikator kesabaran?
Mulanya gue denger dari dosen mata kuliah "Matematika Dasar" waktu kuliah semester satu. Beliau bilang kalau belajar matematika itu memerlukan kesabaran (gue pernah nulis tentang ini di sini). Dan salah satu cara latihan untuk kesabaran adalah baca buku! Lebih ke buku tebal sih, karena kalau mau tuntas baca buku itu harus sabar dan konsisten.
Gue menyelesaikan buku tentang Ken & Kaskus ini dalam waktu 4 hari walaupun cuma 301 halaman dan bahasanya renyah, karena gue bacanya gak terlalu ngoyo. Menyangkut soal sabar, awalnya gue gak yakin bakalan menyelesaikan baca buku ini, karena di bagian awal menurut gue agak membosankan. Kenapa? Kemungkinannya, pertama, alur tulisan pada buku itu pakai alur maju. Emang masalah? Ya enggak, cuma karena gue bukan kaskuser dan gue gak kenal siapa pendirinya jadi cerita tentang masa kecilnya Ken bagi gue "apa pentingnya?". Apalagi ceritanya tentang Ken waktu masih kecil, ceritain papi dan kakeknya, gue gak kenal bung. Terlebih tulisannya pakai sudut pandang orang pertama, rasanya kayak, penting banget diceritain?! Tapi akhirnya gue lanjut terus bahkan pengen cepet-cepet baca sampai selesai.
Awal tahun 2017 ini gue udah selesai baca dua buku, buku pertama sih karena belum beres gue baca sejak Desember 2016 jadi baru selesai Januari 2017. Tapi, buku kedua ini adalah buku yang gue baca di 2017 dan selesai dalam waktu 4 hari, terbilang lama untuk ukuran buku 301 halaman dan bahasa tulisannya renyah. Buku kedua itu berjudul "KEN & KASKUS CERITA SUKSES DI USIA MUDA".
Buku dengan label true story ini terbit tahun 2013, bukan buku baru karena gue dapet buku ini dari pameran buku Holiday Season di Gramedia dengan harga 50% lebih murah.
Komentar
Posting Komentar