Belajar dari "KEN & KASKUS" : Makna Visioner
Awal bulan Januari 2017 ini gue berhasil menyelesaikan bacaan gue, salah satunya buku berjudul "KEN & KASKUS CERITA SUKSES DI USIA MUDA". Buku ini diterbitkan pertama oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2013. Gue akan memberikan sedikit ulasan mengenai pengalaman gue baca buku ini tentang makna visioner. Ya, visioner, satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Sabar sampai selesai, beruntung gue diberikan kesabaran dalam menyelesaikan proses membaca buku yang relatif tidak tebal ini. Pada awalnya gue malas-malasan membacanya, penyebabnya aneh, hanya karena kurang suka gaya penyampaian cerita yang disampaikan oleh penulis. Gue baca di cover buku ini penulisnya bukanlah Ken, tapi di awal cerita seakan-akan Ken yang bercerita dan gaya ceritanya sok asik. Tapi itu hanya kesan awal. Dosa besar yang gue lakukan ketika baca buku Ken & Kaskus.
Bagi gue buku Ken & Kaskus what a wonderful story, meskipun diceritakan dengan cukup sederhana namun mengena. Apa jadinya Kaskus tanpa kehadiran Ken? Ken bukanlah orang yang menciptakan Kaskus, Ken hanya orang yang kebetulan bertemu dengan Kaskus, dan entah menggunakan mantra apa, Ken dapat melihat masa depan Kaskus akan baik jika diperjuangkan untuk menjadi besar dengan baik. Tidak mudah, bahkan sepertinya membuat asa hampir pupus tapi pada akhirnya Kaskus makin trending.
Visionernya Ken bagi gue sangat mengagumkan, bagaimana tidak, disaat teknologi komunikasi (read : internet) masih belum banyak digunakan seperti saat ini, Ken dengan percaya diri mengatakan masa depan Kaskus cemerlang. Siapa yang percaya? Anak muda mimpinya memang seperti petir di siang bolong, tapi itulah visioner. Mampu melihat sesuatu yang ada jauh didepan yang belum tentu semua orang dapat lakukan. Oh ya, bukan cenayang tapi ya :)
Visioner bukan tentang sekedar punya visi. Bukan sekedar punya harapan dan rencana, Lebih dari itu adalah prediksi akurat.
Kamu pemimpin? Kamu sudah visioner?
Sabar sampai selesai, beruntung gue diberikan kesabaran dalam menyelesaikan proses membaca buku yang relatif tidak tebal ini. Pada awalnya gue malas-malasan membacanya, penyebabnya aneh, hanya karena kurang suka gaya penyampaian cerita yang disampaikan oleh penulis. Gue baca di cover buku ini penulisnya bukanlah Ken, tapi di awal cerita seakan-akan Ken yang bercerita dan gaya ceritanya sok asik. Tapi itu hanya kesan awal. Dosa besar yang gue lakukan ketika baca buku Ken & Kaskus.
Bagi gue buku Ken & Kaskus what a wonderful story, meskipun diceritakan dengan cukup sederhana namun mengena. Apa jadinya Kaskus tanpa kehadiran Ken? Ken bukanlah orang yang menciptakan Kaskus, Ken hanya orang yang kebetulan bertemu dengan Kaskus, dan entah menggunakan mantra apa, Ken dapat melihat masa depan Kaskus akan baik jika diperjuangkan untuk menjadi besar dengan baik. Tidak mudah, bahkan sepertinya membuat asa hampir pupus tapi pada akhirnya Kaskus makin trending.
Visionernya Ken bagi gue sangat mengagumkan, bagaimana tidak, disaat teknologi komunikasi (read : internet) masih belum banyak digunakan seperti saat ini, Ken dengan percaya diri mengatakan masa depan Kaskus cemerlang. Siapa yang percaya? Anak muda mimpinya memang seperti petir di siang bolong, tapi itulah visioner. Mampu melihat sesuatu yang ada jauh didepan yang belum tentu semua orang dapat lakukan. Oh ya, bukan cenayang tapi ya :)
Visioner bukan tentang sekedar punya visi. Bukan sekedar punya harapan dan rencana, Lebih dari itu adalah prediksi akurat.
Kamu pemimpin? Kamu sudah visioner?
Komentar
Posting Komentar