Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Untuk Ibu dan Ayahanda Tercinta...

Siapa orang yang suka di kekang? Ingatan ku memberikan data "belum pernah kau menemui orang semacam itu". Ya, begitu juga dengan aku. Tidak ada yang mengekang ku sungguh termasuk orang tua ku sekalipun. Mereka orang tua yang luar biasa membiarkan aku berkembang memilih apa yang aku ingin jalani asal baik, contohnya memilih jurusan untuk kuliah dan memilih cara untuk hidup kemudiannya. Terima kasih. Kali ini ingin aku ungkapkan bahwasannya aku menyukai hal lain selain yang ku mintai sebelumnya. Hal itu bukan perkara baru, sudah sejak lama aku sukai bahkan kau pun juga tahu karna aku sering merengek minta uang untuk di belikan benda itu dan kau tahu tiada henti aku memintanya. Aku menyukai hal itu lebih dari sebelumnya seperti aku menyukai pilihan ku sebelumnya. Maksud ku bukan hendak meninggalkan kesukaan ku yang lama tapi aku hendak meminta ijin untuk mencintai hal ini layaknya aku mencintai hal yang ku cintai sebelumnya.

Walaupun Gagal Masih Duduk di atas Bintang

Dulu sekali sejak jaman SMP *berasa udah tua aja* pernah baca kutipan di sebuah buku, kutipannya begini " Bermimpilah setinggi-tingginya walaupun kau gagal kau akan duduk diatas bintang-bintang " - Anonim Dulu sih mikir, apaan lebay banget-_- Tapi sekarang (5-6 tahun kemudian) baru sadar akan maksud yang terkandung dalam kutipan itu. Ya...miliki cita-cita setinggi langit, setinggi mungkin, bermimpilah sepuasnya toh tidak bayar ini. Orang yang "waras" tentu akan melakukan hal-hal yang akan mengantarkannya mewujudkan cita-citanya dan segala mimpinya.

Hidup itu Membosankan.

Gambar
"Kenapa ya ko orang-orang betah hidup? Padahal hampir 80% yang dilakukannya adalah kegiatan yang sama yang terus diulang-ulang setiap harinya. Membosankan." Pertanyaan itu tiba-tiba saja melintas dalam benakku ketika berjalan pulang setelah makan siang di warteg belakang asrama. Ketika aku melihat para pedagang, setiap hari mereka berada ditempat yang persis sama disitu, setiap hari menjual dagangangan yang sama dan setiap hari hilang di waktu yang hampir selalu sama. Aku yang melihatnya saja bosan, sungguh kehidupan yang membosankan. Aku sampai dikamar persegi berukuran 4m x 5m itu, duduk lalu memperhatikan lagi para pedagang itu walalupun samar-samar karena kaca jendala kamar dibasahi air hujan. Bukan hanya para pedagang itu, tapi banyak yang lainnya juga. Para pengajar seperti guru, dosen, tutor, dll. Para pegawai kantor, para pengangguran bahkan para pelajar seperti saya ini, menjalani kehidupan yang seperti itu-itu saja setiap hari.